Monday, January 4, 2016

Asal Mula Kegunaan "Chinese Metaphysics"


Ketertarikan saya terhadap "Chinese Metaphysics" sejak saya diminta mengikuti workshop Feng Shui oleh tempat saya bekerja pada tahun 2001, yang membuat pikiran saya terbuka dan keingintahuan saya bertambah sejak diperkenalkan dengan BaZi pada workshop itu juga. Sebuah workshop pengantar namun membuat pikiran jauh berimajinasi bagaimana cara alam bekerja dan mengartikannya dalam kaitan dengan manusia sebagai penghuni alam ini.
Workshop sehari itu, membawa saya mulai menaruh minat dan semakin ingin mendalami ilmu yang jarang diketahui orang pada saat itu, dan masyarakat lebih mengetahui Feng Shui sebagai "mistis" daripada "science". Walaupun sebenarnya merupakan "science" dan bahkan ada "art" di sana.
Pada bahasan kali ini, saya akan memberikan pengantar mengenai chinese metaphysisc yang meliputi Face Reading, BaZi dan Feng Shui, tiga (3) ilmu yang dikombinasikan menjadi sebuah tool yang luar biasa dalam mengungkap kehidupan manusia. 

Pada awalnya, pembacaan muka atau "Face Reading", dibuat untuk kepentingan medis. Sebuah buku peninggalan kuno yang terkenal "The Yellow Emperor Classic",  berisi bagaimana melihat bentuk dan "feature" muka untuk menemukan masalah-masalah kesehatan. Buku ini dibuat oleh akademisi pada akhir masa "warring states", 475-221 SM dan Dinasti Han 206 SM - 220 M. Di kemudian hari, prinsip-prinsip dasar ini dikembangkan untuk mendukung analisa kehidupan seseorang (Destiny Analysis). Para penasihat kerajaan menggunakan ilmu ini untuk menentukan posisi-posisi yang dibutuhkan dalam lingkungan kerajaan. 

Jadi pada masa lampau, seseorang tidak mengirimkan Curriculum Vitae atau CV untuk melamar di posisi kerajaan, namun sang pelamar wajib menginformasikan tanggal lahir untuk kepentingan analisa BaZi yang dilakukan oleh penasihat raja. Berkembangnya waktu, sang pelamar mencoba untuk menginformasikan tanggal lahir yang dipalsukan untuk meningkatkan kemungkinan diterima pada posisi keuangan di lingkungan kerajaan karena posisi tersebut adalah posisi yang paling diinginkan di saat itu. Sehingga penasihat raja menggunakan Face Reading untuk memastikan sang pelamar memiliki kemampuan atau skill tersebut. Melalui Face Reading, para ahli BaZi dapat juga mengetahui komposisi elemennya apakah sesuai antara muka dan tanggal lahirnya. Menarik bukan?

Dalam beberapa artikel sebelumnya, saya kadang mengkaitkan BaZi dan Feng Shui, bahwa dalam melakukan audit Feng Shui, kita perlu melakukan analisa BaZi nya terlebih dulu  untuk mendeteksi dini problem yang dihadapi seseorang baru kemudian menggunakan Feng Shui untuk mem-preskripsi dan mencari solusi terhadap permasalahannya.

Kegunaan Face Reading yang lain adalah untuk sesaat jika sang klien lupa atau tidak memiliki catatan mengenai kelahirannya, ini masih ditemui untuk orang yang tinggal di daerah terpencil di mana catatan administrasi masih kurang diperhatikan.

Face Reading dapat seketika mengetahui masalah saat ini, dengan melihat bentuk, warna, serta titik area tertentu yang menyatakan masalah tersebut. Misalnya jika kita melihat ada masalah hubungan dengan pasangan dari BaZi - tanggal lahir seseorang, hal tersebut bisa dilihat dari matanya. Biasanya saat berbicara dengan lawan jenis matanya agak berair, "watery eyes". Itu salah satu contoh mengkombinasikan Face Reading dan BaZi.

Dari Feng Shui, potensi problem dapat dilihat dari apa yang ada di depan rumah seseorang, dalam hal ini sebagai contoh posisi pohon serta sektornya, pohon yang besar dan beranting serta berada di sektor barat laut menandakan adanya ketidakharmonisan hubungan keluarga, pada umumnya istri lebih dominan daripada suami. Masih banyak lagi hal yang bisa dipreskripsikan sebagai potensi baik positif dan negatif. 

Jadi ketiga ilmu ini, BaZi, Face Reading dan Feng Shui saling memperkuat analisa serta dapat saling memberi petunjuk dan solusi dari dua (2) faktor yaitu Ti (Bumi) dan Ren (Manusia) dalam menjalani kehidupan yang ada. (WJS)