Beda umur enam (6) tahun berbahaya untuk pernikahan? Beda
umur empat (4) tahun cocok untuk pernikahan? Mitos atau fakta?
Pernikahan merupakan hal yang penting dan bagian dari perjalanan hidup yang membuat kita memasuki babak baru dalam hal tanggung jawab, keinginan berbagi, rasa saling memiliki dan lain-lain. Jaman dulu, sebagian besar pernikahan diinisiasi oleh orang tua, mulai dari perkenalan sampai pendekatan, orang tua mempunyai andil yang besar untuk terjadinya pernikahan.
Seringkali saat bertemu dengan klien yang sudah menginjak umur 60 tahun ke atas maka akan menanyakan apakah anaknya bisa menikah dengan calonnya yang berbeda usia enam (6) tahun, karena banyak orang mengatakan mereka adalah "ciong", tidak boleh bersama. Mereka dengar dari orangtua dan lingkungan sejak jaman dulu, sehingga jika sang anak memiliki calon pasangan yang berbeda enam (6) tahun, biasanya langsung dinasehati untuk jangan dilanjutkan ke pernikahan. Pernyataan ini bertahan hingga saat ini.
Sebaliknya mereka berharap anaknya berbeda umur empat (4) tahun sehingga akan cocok atau "klop", seperti "jumlah kaki meja", Bagaimana yang sebenarnya dan apakah memang itu yang terbaik? Tentu saja jawabannya tidak benar dan itu adalah mitos.
Dalam ilmu metafisika timur, yaitu BaZi, ada formula bahwa berbeda enam (6) tahun adalah "clash" atau konflik, dan berbeda empat (4) tahun adalah "combined". Formula ini dibawa terus menerus sejak dahulu sampai saat ini. Pernah sebelumnya saya bahas mengenai elemen diri, bahwa dalam perhitungan formula yang dihitung utama adalah elemen diri bukan shio tahun, sehingga walaupun tahun berbeda enam (6) adalah "clash", bukan berarti ketidakcocokan di antara pasangan tersebut. Formula yang diaplikasikan perlu dianalisa secara teliti baru dapat dikatakan bahwa pasangan tidak cocok.
Begitu juga dengan beda umur empat (4) tahun, dianggap lebih cocok, karena sesuai "jumlah kaki meja". Dahulu memang kaki meja adalah empat (4), namun seiring perkembangan desain, jumlah kaki meja bervariasi mulai dari satu (1) sampai empat (4), kadang lebih juga, apakah masih relevan? Tentu saja jawabannya tidak relevan. Seperti kasus beda umur enam (6) tahun, beda umur empat (4) tahun juga tidak ada yang menjamin bahwa mereka akan lebih awet dan cocok. Karena ada formula lain dan berbeda yang dapat dilihat apakah mereka lebih cocok atau tidak.
Jadi tidak sesederhana itu dengan mengatakan beda enam (6) tahun tidak cocok, dan kadang ada yang menambahkan harus saling ribut supaya bertahan dan umur panjang keduanya. Pernyataan ini yang salah dan tidak berdasar.
Sekali lagi bisa dilakukan riset dengan mengumpulkan
orang dengan umur selisih enam (6) tahun dan empat (4) tahun, apakah sesuai
dengan asumsi di atas. Yang pasti ada klien-klien saya yang berbeda enam (6) tahun
telah menikah lebih dari 50 tahun, jadi sekali lagi hati-hati dengan asumsi
yang tidak berdasar tersebut.
Banyak faktor yang mempengaruhi keberlangsungan sebuah pernikahan, dengan rumus-rumus BaZi, kita mempelajari karakter masing-masing pasangan, peluang, serta bagaimana kecocokan mereka berdua yang dikombinasikan dengan budaya, value atau nilai yang dipegang, serta kesiapan melewati rintangan dari waktu ke waktu.
Dari semua itu, berdasarkan pengalaman saya mengkonsultasi pasangan adalah seberapa besar komitmen bersama untuk memperjuangkan sebuah hubungan, dan ingatlah itu yang terpenting dari semuanya, karena terjadinya hubungan karena interaksi kedua belah pihak, sehingga jika salah satu pihak menyerah untuk berjuang mempertahankan hubungan dengan berbagai alasan, maka itulah penyebab utama hubungan tidak bertahan atau sebaliknya dapat bertahan. Jadi bukan karena beda umur enam (6) tahun atau empat (4) tahun ya. (WJS)
Adakah cara untuk menghindari ciong beda 6 tahun itu selain berbuat kebajikan?
ReplyDelete