Sebagai orang yang berkecimpung di dunia properti, saya
sering mendengar istilah lokasi, lokasi, dan lokasi. Setiap kali orang mau
berusaha, dan juga memilih rumah, selalu menanyakan dahulu lokasinya di mana?
Aturan mainnya sederhana, semakin ramai, semakin mudah akses, dan semakin mudah terlihat, akan memberikan dampak signifikan terhadap lokasi tersebut. Dalam hal ini adalah harga sewa atau harga jual yang tinggi atau di atas rata-rata.
Pada tahun 2010, saya pernah berhubungan dengan perusahaan yang membangun pemancar telekomunikasi, saat mereka melalukan survei, mereka membawa sebuah alat untuk mengukur kekuatan gelombang, dan akan menentukan lokasi yang mana dalam suatu area yang paling direkomendasikan untuk dilakukan pemasangan pemancar tersebut.
Banyak orang dalam mencari rumah yang menggunakan ilmu Feng Shui, sangat semangat mencari lokasi terus menerus sampai didapatkan lokasi yang terbaik untuk dijadikan tempat tinggalnya. Lalu pertanyaannya, apakah yang dicari, serta apakah parameternya?
Salah satu teori dasar Feng Shui adalah duduk bersandar di gunung dan memandang halaman luas, disertai bukit di kiri dan di kanan untuk menjaga energi positif tetap stabil di area tersebut. Terkesan sederhana namun sangat sulit mengaplikasikannya, karena tidak semua kota memiliki gunung dan pelataran luas. Sehingga semakin sulit kita menemukan rumah yang sangat sempurna. Namun ada hal-hal sederhana yang bisa kita aplikasikan dalam memilih rumah.
Rumah adalah tempat kita memulihkan energi sehingga saat bangun tidur dapat melakukan aktifitas dengan optimal, sehingga membutuhkan energi yang stabil, prinsip Yin dan Yang bisa dipakai. Jika sebuah lokasi terlalu yang dan terlalu yin, memberikan dampak tidak baik bagi rumah. Sebagai contoh: pemilihan rumah di sebelah atau seberang rumah sakit, sekolah, kurang baik karena energinya terlalu Yang, sedangkan pemilihan rumah di sebelah rumah ibadah, dan kuburan juga kurang baik karena energinya terlalu yin.
Selain itu bisa kita melihat keadaan tanah lokasi rumah kita, jika tanahnya subur berarti tanah yang baik untuk kehidupan. Sehingga jika dipadukan, walaupun bersandar di gunung jika gunungnya tandus maka lokasinya tidak baik karena tidak terdapat qi positif.
Properti yang baik dan ideal adalah yang dikelilingi oleh lingkungan yang kaya energi positif dan dapat dibawa masuk ke dalam rumah melalui pintu utama. Karena itu, lokasi dan arah pintu adalah yang paling utama dalam menerapkan ilmu Feng Shui yaitu sebagai mulut rumah, dan yang pertama menerima energi, sehingga lokasi dan arah yang tidak tepat dapat membawa efek yang negatif terhadap penghuni rumah.
Jika energi lingkungan banyak terdapat energi positif secara ilmu Feng Shui maka akan memberikan dampak positif bagi perkembangan lingkungan dan penghuninya. Banyak pihak pengembang properti sering memakai istilah "Kepala Naga" yang berarti lingkungan yang beruntung.
Ada beberapa panduan sederhana yang bisa membantu kita untuk menilai kondisi lingkungan kita saat ini :
1. Di manakah lokasi rumah kita, apakah di
dalam kompleks perumahan atau di pinggir kota, lalu di sektor barat atau timur,
atau sektor lainnya, dan adakah gunung dan air yang sering kita lihat di
sekitar kita.
2. Apakah semuanya itu memberikan dampak
positif atau negatif?
3. Apa pengaruhnya?
Sehingga sebelum kita melangkah lebih jauh, yang harus diingat adalah faktor lingkungan sangat powerful. Penataan interior adalah respon setelah kita menilai energi lingkungan di sekitar kita. Lingkungan yang membawa energi positif akan memberikan dampak positif ke penghuninya akan membuat nilai ekonomis lokasi menjadi semakin bernilai.
Lokasi, oh lokasi dan karena lokasi, banyak orang rela membayar lebih untuk mendapatkannya. (WJS)
No comments:
Post a Comment